Luwu Utara - - - Membangunkan orang untuk santap sahur sepanjang bulan suci Ramadan seperti sudah menjadi tradisi bagi masyarakat muslim Indonesia. Tradisi ini terus bertahan dari generasi ke generasi, bahkan sampai saat ini.
Namun, tak sedikit juga upaya membangunkan orang santap sahur menyisakan persoalan. Diketahui, santap sahur biasanya dilaksanakan mulai pukul 03.00. Untuk membangunkan orang di waktu tersebut, dibutuhkan ketertiban. Tidak asal membangunkan orang dengan suara dan nada yang bising. Bukannya simpati, yang ada antipasti.
Untuk itu, Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur, mengimbau para pemuda remaja masjid dan pemuda remaja lainnya yang selama ini ditugaskan membangunkan orang untuk sahur agar senantiasa tertib dan memerhatikan etika.
Imbauan ini disampaikan Wabup Suaib Mansur saat memberikan sambutan sebelum pelaksanaan tarawih malam kedua di Masjid Nurul Hidayah Desa Pompaniki, Sabbang Selatan (Sabsel). “Selaku pemerintah daerah, saya mengimbau anak-anak muda saat membangunkan orang sahur untuk tetap tertib, ” imbau Suaib.
Pada kesempatan itu pula, Suaib tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Luwu Utara, khususnya masyarakat di Sabbang Selatan, yang telah ikut andil dalam menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2024 yang lalu.
“Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat, khususnya yang ada di Sabbang Selatan, yang telah menyukseskan Pemilu 2024 kemarin. Mari kita saling memaafkan dan tetap memperkuat ikatan tali silaturahmi di antara kita, ” ucapnya.
Tak kalah pentingnya, kata dia, momentum Ramadan kali ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk memperbanyak amal saleh, memperbanyak sedekah dan memperbanyak, karena bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh ampunan.
“Di bulan yang penuh ampunan ini, sebagai manusia yang tak luput dari segala kesalahan dan kekhilafan, mari kita saling memaafkan untuk kembali memperkuat ikatan tali silaturahmi di antara kita, ” pungkas mantan Kepala Dinas PUPR ini. (LHr)